Cerewet.site - Roslan Abdul Rahman, Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata, Seni, dan Kebudayaan Malaysia, menyatakan bahwa peninggalan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-7 atau ke-8 M, yang menunjukkan bahwa mereka mungkin lebih tua daripada peninggalan di Borobudur di Indonesia dan Angkor Wat di Kamboja.
“Apa yang kami temukan lebih tua dari Angkor Wat dan Borobudur itu yang menarik bagi kami,” katanya, seperti dikutip Bernama, Jumat (28 Juni).
Penemuan ini sangat penting dalam hal agama, budaya, dan hubungannya dengan seni dan teknologi serta dunia luar. Di sisi lain, penemuan prasasti Sansekerta lainnya menunjukkan betapa pentingnya Bukit Choras sebagai situs keagamaan.
Roslan menunggu penyelesaian penelitian tentang kemungkinan Bukit Choras akan menjadi destinasi wisata sejarah setelah penemuan arkeologi seperti Angkor Wat dan Borobudur.
Menurutnya, "Kami akan segera mengadakan pameran setelah USM menyelesaikan studi komprehensif terhadap peninggalan tersebut."
“Dan kami belum memutuskan apakah penemuan ini akan dipamerkan di museum tertentu atau mengembangkan Bukit Choras sebagai situs wisata purbakala baru seperti yang ada di Kamboja dan Indonesia,” katanya.
Menurut situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, belum ada dokumen atau prasasti yang jelas yang menjelaskan kapan tepatnya Candi Borobudur dibangun dan siapa yang membangunnya.
Namun, para arkeolog memperkirakan Candi Borobudur dibangun antara tahun 775 M dan 832 M. "Dengan demikian dapat diduga bahwa candi ini dibangun atas perintah Prabu Wisnu, dilanjutkan pada masa pemerintahan Indra dan Samaratungga."
