
Cerewet.site - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul), perusahaan jamu terkenal, telah menyalurkan bantuan senilai Rp 300 juta untuk mengurangi angka stunting di Kota Cimahi, Jawa Barat. Bantuan ini secara simbolis diserahkan oleh Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, kepada Direktur Utama Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Badi Soerachman, di RSGM Unjani, Cimahi, pada hari Senin (10/6/2024). Acara ini juga disaksikan oleh Wakil Rektor III Universitas Jenderal Achmad Yani, dr. Dewi Ratih Handayani.
Sebanyak 150 anak yang dicurigai mengalami stunting di Kota Cimahi akan menerima bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 500.000 per bulan untuk kebutuhan nutrisi mereka. Bantuan ini akan berlangsung selama empat bulan, dimulai dari Juni hingga September 2024. Dana tersebut akan didistribusikan melalui 13 puskesmas di Kota Cimahi dan RSGM Unjani. Puskesmas yang menerima bantuan meliputi Puskesmas Cimahi Selatan, Cimahi Tengah, Melong Asih, Cibeureum, Cibeber, Leuwigajah, Melong Tengah, Cigugur Tengah, Padasuka, Cimahi Utara, Cipageran, Pasirkaliki, dan Citeureup.
Irwan menyatakan bahwa bantuan akan dikirimkan kepada orangtua setiap bulan, dan mereka harus melaporkan perkembangan berat badan dan kesehatan anak-anak mereka. "Kami ingin memastikan bahwa nutrisi yang diberikan dapat terserap dengan baik oleh tubuh anak-anak," ujar Irwan setelah penyerahan bantuan. Ia juga menekankan pentingnya memberikan makanan bergizi dan menjaga kesehatan pencernaan anak untuk memastikan penyerapan nutrisi yang optimal.
Sido Muncul telah memberikan bantuan sebanyak enam kali untuk total 474 anak yang dicurigai mengalami stunting di beberapa wilayah Indonesia. Bantuan tersebut terbagi menjadi 13 anak di Cipete Selatan, Jakarta; 100 anak di Kabupaten Gianyar; 100 anak di RSI Cempaka Putih, Jakarta; 150 anak di Cimahi; serta 76 dan 95 anak di Kabupaten Semarang.
Perusahaan ini berkomitmen untuk mendukung visi pembentukan generasi emas 2045 dengan mengurangi angka stunting melalui berbagai upaya, termasuk memberikan bantuan langsung. Irwan, perwakilan dari Sido Muncul, menyampaikan harapannya agar angka stunting di Indonesia dapat segera menurun, sehingga generasi penerus bangsa dapat tumbuh dengan sehat dan bebas dari stunting.
Irwan juga mengapresiasi Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) yang telah memberikan kesempatan kepada Sido Muncul untuk memberikan bantuan kepada anak suspek stunting di Kota Cimahi. Menurutnya, ini adalah kesempatan yang berharga bagi Sido Muncul untuk berkontribusi dalam menangani masalah stunting di Indonesia.
Direktur Utama RSGM Unjani, Badi Soerachman, juga mengapresiasi Sido Muncul atas bantuan yang diberikan kepada anak-anak suspek stunting di Kota Cimahi. Dia menambahkan bahwa pada kesempatan ini, Sido Muncul memberikan bantuan kepada anak-anak suspek stunting melalui semua puskesmas di Kota Cimahi.
Sebelumnya, Sido Muncul juga telah menyalurkan bantuan untuk 40 anak yang mengalami bibir sumbing di Kota Cimahi. Para orangtua penerima bantuan merasa terbantu dengan sumbangan yang diberikan oleh Sido Muncul.
Bela Risdayanti, yang berusia 28 tahun, merupakan salah satu dari mereka yang merasa terbantu dengan bantuan yang diberikan oleh Sido Muncul. Tinggal di Cibeureum, Bela mengungkapkan bahwa bantuan tersebut sangat membantu dalam memberikan asupan gizi yang lebih baik bagi anaknya. Dia menceritakan bahwa sang buah hati mengalami kesulitan dalam peningkatan berat badan karena kurangnya asupan gizi yang disebabkan oleh kondisi ekonomi yang terbatas. Meskipun hanya mengalami peningkatan berat badan yang sedikit, kondisinya tidak sampai mengalami gizi buruk. Bela mengucapkan terima kasih kepada Sido Muncul atas bantuan yang diberikan kepada dirinya dan anak-anak suspek stunting lainnya.
Mulyani, yang berusia 40 tahun, juga merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Sido Muncul. Seorang ibu dari salah satu anak yang terindikasi stunting, Mulyani mengatakan bahwa bantuan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anaknya. Dia menyatakan bahwa anaknya sudah terindikasi stunting sejak lahir, dan bantuan ini sangat membantu dalam memberikan dukungan gizi yang diperlukan.
Menurut data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Tahun 2022, masih terdapat 3.036 balita yang mengalami stunting, atau sekitar 9,70 persen dari total populasi. Sementara itu, berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Cimahi mencapai 16,4 persen. Ini menunjukkan pentingnya upaya untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia, dan bantuan dari Sido Muncul memberikan kontribusi yang berarti dalam menanggulangi masalah ini.
