Cerewet.site
 - Pada Kamis, 27 Agustus 2024, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menyelesaikan pembangunan smelter untuk pengolahan dan pemurnian konsentrat tembaga di JIIPE, Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik, Jawa Timur.Lahan seluas 100 hektare menampung pabrik peleburan dengan desain single line terbesar di dunia. Smelter kedua Freeport, yang baru saja dibuka, memiliki kapasitas input konsentrat tembaga 1,7 juta ton per tahun.

Produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 220 ton perak setiap tahun diperkirakan oleh keduanya, bersama dengan smelter yang sudah beroperasi PT Smelting, yang akan menyediakan 3 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun.

Siapa yang akan mengambil emas dan tembaga katoda Freeport di Gresik?

Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) menghasilkan 100 ribu ton katoda tembaga setiap tahun, menurut Tony Wenas, direktur utama PT Freeport Indonesia. PT Hailiang Group, yang merupakan tetangga mereka, adalah pembeli.

Tony mengatakan, "Tetangga kita sudah mulai mendapatkan sekitar 100 ribu ton per tahun. "Lalu kalau kita perkirakan juga akan ada industri turunan lainnya yang akan melepas katoda tembaga kita."

Tony menyatakan bahwa PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan mendapatkan 20 ton emas dari smelternya untuk emasnya sendiri.

Sebaliknya, ia juga berharap ada pasar domestik yang dapat mengambil sisa katoda tembaga dari smelter tersebut.

Toni menyatakan, "Kalau di dalam negeri, pasarnya ada, tentu kita senang kalau jual di dalam negeri. Karena jual di dalam negeri, jual ekspor sama saja kalau produk hilirnya seperti itu kan?, dan tentunya biaya transportasi lebih murah di dalam negeri."