
Cerewet.site - Minggu 30 Juni 2024 akan menjadi hari berita ekonomi dan bisnis terpenting. Ini dimulai dengan upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk menghentikan impor kambing senilai Rp 37 triliun setiap tahun, yang akan mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia.
Kemudian diberitahu bahwa Andi Syamsuddin Arsyad, juga dikenal sebagai Haji Isam, memesan 2.000 unit ekskavator dari Sany Group, produsen alat berat asal China.
Selain itu, ada laporan bahwa Iwan Kurniawan Lukminto, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk., juga dikenal sebagai Sritex, memberikan komentar tentang situasi terbaru perusahaan yang dipimpinnya setelah dikabarkan bangkrut.
Tinjauan tentang penurunan produksi dan permintaan keramik dalam negeri diduga disebabkan oleh praktik dumping keramik impor Tiongkok. Selain itu, informasi bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mendukung regulasi impor yang harus disesuaikan dengan perekonomian global. Ini adalah ringkasan dari lima berita tersebut:
1. Menteri Pertanian Amran Sulaiman Bermaksud Menghentikan Impor Kambing Senilai Rp 37 Triliun per Tahun: Beternak Kambing Semudah Membalikkan Tangan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bermaksud untuk mengalokasikan dana untuk membangun peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menghentikan impor kambing yang mencapai nilai Rp 37 triliun per tahun.
Di sela kunjungan CV Sahabat Ternak dan Bhumi Naraya Farm di Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 29 Juni 2024, Amran mengatakan, "Kita cetak peternak, stop impor. Rp 37 triliun dipakai peternak Indonesia," seperti dikutip dari Antara.
"Apa yang dibutuhkan dan insentif apa yang dibutuhkan?" tanya Amran saat itu kepada peternak agar industri peternakan dalam negeri dapat berkembang pesat.
2. Andi Syamsuddin Arsyad, Pengusaha Asal Kalimantan yang Beli 2.000 Ekskavator dari Haji Isam: Profil
Andi Syamsuddin Arsyad, juga dikenal sebagai Haji Isam, dan perusahaannya Jhonlin Group memesan 2.000 unit ekskavator dari produsen alat berat China Sany Group. Pembelian ini membuat Jhonlin Group memecahkan rekor sebagai pemesanan excavator terbesar di dunia.
Menurut siaran pers resmi Sany Group pada Jumat, 28 Juni 2024, "Sany menandatangani pesanan 2.000 unit ekskavator dengan Jhonlin Group pada tanggal 26 Juni; ini merupakan pesanan ekskavator internasional terbesar di dunia."
Dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Rabu 26 Juni 2024 di Shanghai, China, Haji Isam melakukan pembelian langsung.
3. Bos Sritex Mengungkap Kondisi Perusahaan Saat Ini, Mulai dari Ketidakefektifan hingga Kebangkrutan
Iwan Kurniawan Lukminto, direktur utama PT Sri Rejeki Isman Textile Tbk., juga dikenal sebagai Sritex, memberikan komentar tentang situasi terbaru perusahaan yang dipimpinnya setelah dikabarkan bangkrut.
Saat dihubungi, Wawan, sapaan akrab Iwan Kurniawan, menyatakan, "Iya, kemarin kita efisien. Minggu lalu kita RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan ada public exposure (paparan umum kepada masyarakat untuk menjelaskan kinerja perusahaan)." Kami bertemu dengannya sebagai jurnalis pada Sabtu malam, 29 Juni 2024, di Pura Mangkunegaran Solo, Jawa Tengah.
Dalam paparan publiknya, Wawan menyatakan bahwa dia telah melaporkan keadaan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini, termasuk keadaan di Sritex. Ia juga menjelaskan bahwa rumor tentang kebangkrutan perusahaan tekstil telah tersebar luas belakangan ini.
4. Memahami metode dumping yang diduga mengganggu industri keramik domestik
Dilaporkan bahwa produksi dan permintaan keramik dalam negeri menurun. Praktik dumping keramik impor Tiongkok diduga menjadi penyebab tren ini.
Menurut data Asosiasi Berbagai Industri Keramik Indonesia (Asaki), produksi dan permintaan keramik dalam negeri menurun sebesar 4% sepanjang semester pertama tahun 2024.
Meskipun demikian, data BPS menunjukkan tren impor keramik dari China semakin meningkat. Menurut data terakhir, negara tirai bambu itu akan mengimpor keramik sebanyak 1,54 juta ton pada tahun 2023, menempati 83% pangsa pasar keramik impor Indonesia, naik 4,49 persen dari tahun 2022.
5. Mencegah Banjir Bea, Cukai, dan Produk Tekstil Impor: Aturan Harus Adaptif
Regulasi impor yang disesuaikan dengan perekonomian global dianjurkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Sebagai akibatnya, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di dalam negeri telah mengalami kemerosotan sebagai akibat dari peningkatan impor produk TPT belakangan ini.
Peraturan Menteri Keuangan tentang Bea Masuk Antidumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) akan segera dikeluarkan terhadap sejumlah barang impor, terutama tekstil, oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Keputusan ini dibuat sebagai tanggapan atas permintaan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk melindungi industri TPT dalam negeri dari terlalu banyak produk impor yang masuk ke dalamnya.
Dalam konferensi pers pada Kamis 27 Juni 2024, Sri Mulyani menyatakan bahwa Kementerian Keuangan akan menangani masalah tersebut dengan mengikuti langkah-langkah yang diatur undang-undang, seperti menetapkan kembali bea masuk atau melakukan pengukuran tambahan.