Cerewet.site - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY melaporkan bahwa seorang siswa di salah satu SMA Negeri di Jogja mengundurkan diri dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Berita ini muncul di tengah banyak kasus dugaan penipuan yang dilaporkan ORI DIY. Seperti yang diketahui, Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY (ORI DIY) baru-baru ini merilis laporan yang menyatakan bahwa ada kecurangan atau penipuan dalam PPDB 2024 tingkat SMA.

Orang tua dari direktur perusahaan pengelola rumah sakit swasta ini akhirnya mengundurkan diri dari SMA Negeri 3 Kota Jogja karena tuduhan penipuan.

Dalam hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepemudaan DIY, Didik Wardaya, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan dokumen, serta hal-hal lainnya. Namun, orang tua siswa memilih untuk pergi lebih awal, pukul 10.00

Pada hari Jumat, 5 Juli 2024, diberitahu kepada wartawan, "Tadi jam 10 mungkin karena pertimbangan tumbuh kembang anak." Orangtuanya pergi.Guru menjelaskan bahwa meskipun dia mengundurkan diri dari SMA N 3 Kota Jogja, dia tetap diterima di sekolah negeri dan dapat menggunakan jalur pendaftaran sekolah yang kuotanya belum terpenuhi.

Dia menyatakan bahwa banyak siswa yang diterima di sekolah negeri kemarin tidak mendaftar ulang karena mereka sudah diterima di pesantren atau madrasah.Zona 1 akan diprioritaskan jika tidak ada orang di sana. "Baru selesai pukul 11.00 dan tutup. Yang memenuhi kapasitas dibuka pada tanggal 4 dan 5 hingga pukul 11.00," kata guru.

Karena mereka menyadari bahwa penilaian akan berdampak pada mereka sendiri, para siswa yang terlibat memilih untuk meninggalkan PPDB. Karena itu, sang guru meminta agar dugaan penipuan tidak dibesar-besarkan.Menurutnya, masalah ini sangat menyedihkan dalam hal perkembangan pendidikan anak.

Didik mengatakan bahwa hal ini harus menjadi perhatian pihaknya dan evaluasi untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi.

Diakhiri, "Setiap kegiatan yang menjadi kendala dan menimbulkan kesimpangsiuran akan kami evaluasi, termasuk rekomendasi kami. Kalau ada yang tidak beres, tetap akan kami evaluasi."